cerita ini sesungguhnya terjadi di pertengahan september! haahha
(tanpa nada karena di silent)(buka message baru)(lagi di jalan kiaracondong di deket antapani)
"ki anter urang lah nanti jumat malem nyak!"
hayah! dari si adit, pasti moal baleg (ga akan bener). dan saya bales walau engga mau.
"kemana?"
"ges ngilu weee, aya pi bisnis-eun" (udah ikut aja, bakal ada bisnis) 'heyyyy bisnis!! hahaha'
"jis pirasat buruk urang, nya geus kumaha isuk nya" (jis firasat buruk, yaudah gimana besok)
"hazeuhh.." (tidak terdefinisi artinya)
oh motor melesat dengan kecepatan non-konstan saat itu, karena lagi macet dan lagi bales sms.
entah mengapa saya lebih senang langsung menceritakan saat hari jumat.
HARI JUMAT!
balik kuliah jam 4an, langsun menuju reog. iya daerah yang di klaim oleh malaysia itu lohhh. yang banyak jalan dan banyak pohon.
"adiiitt...!"
itu saya yang teriak di depan rumah nya adit, saya suka sungkan untuk mengetuk pintu. lebih enak nyamper dari pada ngetuk, toh yang saya samper pun manusia sepantaran dan etika ga terlalu di perhatikan.
"heu-euh!"
dia akhirnya keluar juga, dan congornya mau bergerak lagi, dan pasti bilang "hazeuhhh..". jis, sial lah kalau anda liat dan ada di sana saat kejadian ini pasti anda ingat salah satu scene telenovela meteor garden, dan teman saya sebagai tukang sapu keliling rumah si hu-a-cele. iya tentu saja ngawur.
"dek kamana sih?" (mau kemana sih?)
"ges ngilu we" (udah ikut aja)
"eh sarap cerita heula!" (eh sarap, cerita dulu!)
"urg di telepon jelema di titah pangih di deket BIP, ada bisnis yang bisa membuat anda kaya muda cenah!"
"dih, maneh percaya? hahahaha"
"ges cobaan we, mun teu baleg, urang heureuyan!" (udah cobain dulu, kalau ga bener, kita jailin)
oh mendengar itu saya semangat ikut, karena pasti bakal menyenangkan! hahaha
"sok atuh cepet!" (iya cepet!)
saya masuk rumahnya dulu, dan di beri pepatah oleh kakak nya si adit.
"heh, kamu kalau orang nya ngeliatin adit, kamu liat ke lantai aja takut nya hipnotis"
terlihat dari sini dia adalah orang yang amat sangat berstrategi dan cerdas. yasudah lah.
saya pakai sepatu dan langsung ngacir ke tempat yang di tuju.
"kemana ieu?" (kemana ini?)
"aceh -- ki" (aceh -- ki) nomor rumah di samarkan karena ada hal yang di samarkan
oh kami bukan supir taksi yang mahir menemukan tempat dan jalan, lantas kami nanya ke orang-orang. dari tukang beca, tukang pecel lele yang lagi cuci piring, sampai tukang pukul. Setelah cape, akhirnya kita sampai di aceh -- tersebut. ternyata tempat sebuah toko waralaba(?), yang hampir bisa di katakan mirip tempat makan cepat saji.
yasudah karena penasaran kami masuk, dan di sambut oleh pria rapih nan necis dengan kemeja garis-garis buku tulis, celana bahan lurus nampak baru di setrika bulak-balik.
"selamat datang, aditt!"
tentu adit yang punya acara kalau begini, saya hanya kacung saja.
"selamat malam bapak.." -ini adit yang bilang
"siapa ini?"
"saya ricky cucu nya adit om"
"oh iya?"
"bukan lah!"
"hehehe, bisa saja"
"(bisik-bisik) jis, dit ieu moal baleg siah!" (dit ini ga akan bener!)
"ges kalem.." (udah tenang aja)
"heu-euh"
kami duduk di tengah-tengah kasir dan kumpulan barang jualan. oh sungguh seperti talk show loh.
lantas, si yang ngajak teman saya untuk berbisnis membuka percakapan dengan mimik menyebalkan (sumpahhh! hahah)
"iya kenalin saya -----, mahasiswa SBM --- angkatan 07"
oh sombong juga dia, pasti saya akan balas dendam! (di dalem hati) hahaha
"saya adit mas, kuliah di -----"
"ohhhh, -----, iya, terus kamu ki kuliah di mana?"
"saya sih kuliah di -----"
"ohh sama yahh"
"iya mas"
lantas dia membuka alat peraga yang dia bawa, dannnnnn......
"pertanyaan pertama nih dit, kamu mau kaya ga?"
"mau lah" --->mata duitan
"okey, nah kamu ki?"
"oh saya? lebih pingin makmur dan sejahtera sih mas"
"iya sejahtera juga bisa, nah sekarang, kalian mau kaya atau sejahteranya kapan nih? sekarang atau nanti udah tua renta"
"hahaha, maksudnya kapan kaya nya? kalau bisa sih secepatnya!" --->si adit
"haha, saya sih gimana takdir mas."
"loh kok gitu ki, gini yah kamu cita-cita apa?"
"ngbahagiain orang tua lah."
"kamu mau ngbahagiain orang tua nya kapan?"
"kalau ini secepatnya massss..."
"yehh, emang kamu udah usaha apa buat ngbahagiain orang tua?"
"saya udah beres sma, alhamdulillah, sekarang lagi kuliah, dan kadang bantu-bantu orang tua kok"
"haduhh, kalau kaya pasti bisa ngebahagiain orang tua loh ki"
"(maksa pisan sih ieu jelema, hahaha), haha, saya sih pengen nya sejahtera masss kalau kaya sih alhamdulillah."
"yaudah"
oh sudah mulai terpancing ternyata si mas-mas nya, dan adit sudah mulai ketawa ketiwi ga jelas. hahaha.
oh nanti di lanjut, saya mau mandi dulu.
hahaha
november 2009
ricky abdurrasyid
Sabtu, 07 November 2009
Langganan:
Postingan (Atom)