Jumat, 13 Agustus 2010

matrabim bin martabak bak martabak

Selamat Ramadhan ya muslimin..

Dan selamat malam bagi saya sendiri yang lagi ga bisa tidur karena tadi keramas (dimalam hari). Entah apa yang ada di otak saya, tadi lagi tidur-tiduran dan langsung ngacir kaya pengen ee ke kamar mandi dan wuuuusshhh seluruh tubuh saya basah kuyup. Ini cara membuat diri saya tenang. Cara kamu gimana? iya bagus deh kalau begitu.

Baik sim bos mau cerita tentang banyak hal, saking banyaknya terkadang saya malas menuliskannya secara detail.

"Mbak saya mau beli martabak dong!?" sahut saya dengan nada capek pulang les

saya pulang les ngejemput si bos besar (bapak saya) dan dia nampaknya lapar. karena saya takut di makan oleh beliau, maka nampaknya saya belikan martabak saja. kebetulan di perjalanan pulang saya melewati sebuah gerobak futuristik yang menamai merek dagangnya seperti nama sebuah benua. sudah pikir saja sendiri.

"iya boleh mas" ----> ini bukan saya yang ngomong yah, sim mbaknya ini.
"keju polos deh mbak"
"ok, martabak tipis atau biasa?"
"biasa aja deh mbak"
"adonannya mau yang ijo atau yang biasa?"
"biasa aja deh mbak" euh ini sim mbak nanya wae, tau saya mah suka "yang sedang sedang sajaaa, yang sedang seeedanggg sajaaaa (penekanan lisan dan nada di setiap kata yang ditulis berulang)"
"oke" saya hilang di telan rasa malas saya, malas liat sim mbak yang tadi. akhirnya saya cari pencerahan, saya ke tukang pulsa. kebetulan internet saya habis jadi sekalian isi saya.

oh entah mengapa saya merasakan aura negatif dari si mbak ganjen tersebut dan kedua pria yang nampak seperti tukang martabak. mungkin mereka berfikir saya sedang mabok, (hazeuh mabok) karena memang saya sedang kelelahan yang mengakibatkan mata saya yang sialnya gak belo ini menjadi semakin layu. dan intonasi percakapan saya pun seperti orang yang malas terbang. ah mungkin hanya rasa-rasa saya sendiri mungkin. iya mungkin benar mungkin.

tapi ini yang saya sempat kupingi dari kejauhan.
"iya matanya gitu yah, jadi diem aja sayanya"
"iya kenapa yah itu"
"ehh udah cepet bikin"

andai anda berada di sana, di sudut yang dapat memfokuskan pandangan pada saya yang dikala itu sedang termenung dipinggir jalan ditemani angin gondrong. di dukung dengan lagu galau dari radio tukang baso tahu dan cahaya redup angkot 09. sungguh rasanya anda pasti ikut galau dengan si tukang baso tahu. oh sudahlah jangan ikuti perdapuran tukang baso tahu. dosa.

"ah nampaknya martabaknya sudah beres nih" gumam saya di dalam ketek

saya dekati tukang martabak tersebut. dan terdengar
"iya tadi teh dia liat, dan tiba-tiba jadi pengen diem.. eh datang"
"udah mbak?"
"eh udah, ini"
"iya, ini uangnya" andai anda mau tahu, saat saya memberikan uang sebagian dari nominal Rp 23.000 tersebut adalah seribuan dan bentuknya sudah seperti daun kecubung -____-'. dan saya agak jatuhkan uangnya agar si mbak nya kerja lebih. iya kerja untuk ngambil uang tersebut semoga bos nya tidak rugi yah. amin
"eh iyah"
"makasih mbak" saya kabur karena saya pengen tidur dan malas juga berlama lama di tukang martabak. andai saya lama di sana mungkin akan jadi repot, saya bisa di anggap bos nya. nanti banyak yang minta traktir. dan saya jadi bingung sampai sekarang masih bingung. selamat.

oh yang benar saja, saya alhamdulillah bukan pemabuk dan belum pernah sedikitpun menyentuh yang memabukan, janda juga belum kecuali dulu orang yang ngebantu mamah buat ngurus saya diwaktu kecil dan boro-boro mabok janda karena si doski sudah lansia doroooo! sial saya waktu kecil tidak bisa ganjen.

saya masih tetap tidak bisa tidur.
akhirnya ngepost juga
happy fasting
agustus 2010


ricky abdurrasyid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar